Berhubung besok bebas ulangan, sekaligus wi-fi colongan mendukung ditambah jempol udah pengin bergoyang di atas keyboard..
sodara-sodara kali ini saya bakal ngepos Fanfic karya saya sendiri..
tapi kenapa sasuke sama hinata? kenapa ngga sama Sakura atau Ino yang pernah memendam rasa rasa sama si Uchiha ini??
yaa jawabannya karna seleraku
yosh! langsung saja ini dia Fanfic Sasuke and Hinata
Di
Bawah Pesona Dewi Malam
Kursi
yang tertata rapi di
tepi danau,
dengan pantulan senja yang tampak kontras,
diselingi
alunan music
folk
klasik
dari tanah Inggris.
Membuat aura nostalgia semakin terasa. Ya, music
kesukaan Sasuke
yang
merupakan sosok pria dambaan hatinya. Hyuuga
Hinata
yang sering disebut Hinata,
dikenal sebagai gadis pemalu
bermata
amethyst,
telah menitipkan sebagian perasaannya pada Sasuke
yang tidak lain
adalah teman masa kecilnya.
Dengan suara lantang
namun samar-samar, terdengar seruan pria yang nampak tak asing di
telingaku.
“Hinata!”
seruan suara pria
itu,
membuat ku
sontak
terbangun dari lamunanku.
Entah merupakan kebetulan atau memang sudah waktunya, si penggugah
lamunanku
tidak lain adalah Sasuke,
tokoh utama dalam fantasiku
yang telah
berkembang secara liar. Saat ku tengok ke belakang untuk memastikan
firasatku, yaa, dialah Sasuke, Uchiha Sasuke. Dengan rambut hitam
pekat, bergerak lembut saat terhembus angin. Bibirnya tak henti
mematri sebuah senyuman. Onyx nya begitu anggun, layaknya permata
fir’aun, sungguh memabukkanku. Belum lagi hidung mancung yang
terpahat dengan sempurna. Yaa, dialah magnet untuk wanita. Dan salah
satu dari mereka adalah aku.
Ku beranikan
menatapnya, bahkan hingga pangkal matanya. Perlahan bibir lengket ini
mulai mengeluarkan ungkapan yang mungkin memalukan bagi seorang
gadis, namun itu terhenti saat kata-kataku hampir melecut keluar.
Seakan harga diriku tak mengizinkannya. Dan yang ku keluarkan
hanyalah ucapan :
“Hai,
Sasu. Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya canggungku.
Ahh,
persetan dengan semua ini!
“Oh,
hai, hanya menikmati senja” Jawabnya.
Kemudian,
ku alihkan pandanganku, menuju kerumunan katak di tepi danau yang
seakan berpesta. Mereka bernyayi riang saling sahut-menyahut.
Bukannya terhibur, malah membuatku semakin kesal, seakan mereka
mengejek akan tingkah khonyolku.
Ini
membuatku sangat sesak, karna menahan gejolak antara harga diri dan
perasaan yang tak mampu ku ungkapkan.
“Apa
lebih baik ku ungkapkan sekarang?” Gumam ku.
“Hahahaha..
kenapa wajahmu memerah? Apa kau demam?” Tanya Sasuke sambil tertawa
terbahak-bahak.
“
Tidak!!” aku
menggerutu kesal.
“
Hahaha tenanglah,
aku hanya bercanda” Ucap Sasuke yang seakan ingin membuatku
berhenti menggerutu.
“Kenapa
kau datang kesini?” Tanyaku, sambil menengadah memandang langit
senja.
Lama
Sasuke terdiam, aku tak mendengar ia menjawab pertanyaan ku.
Tiba-tiba ia berdiri di hadapanku dengan wajah yang tampak serius,
sangat berbeda dengan Sasuke yang ku kenal.
“Ahh
sudahlah, lupakan saja apa yang tadi aku katakana, Hahahaha”
Sahutku dengan tawa super garing yang ku keluarkan dari bibir
terkutukku. Memalukan! Rasanya seperti mendapat berton-ton lemparan
kacang kearahku. Aku berniat mematahkan suasana canggung ini, namun
malah membuat ku tampak begitu khonyol di hadapnya.
“Karna
aku ingin melihatmu” Sahut Sasuke.
“Iya,
aku mencintaimu. Bagaimana dengan mu?” Lanjutnya.
Bersamaan
dengan deklarasi perasaannya, mendadak katak-katak yang tadinya
bersahutan diam seribu bahasa. Seakan mereka paham dengan situasi
mengejutkan ini.
Otakku
mendadak lambat mencerna perkataan Sasuke barusan. Aku terdiam cukup
lama.
“HAHH!!”
Mulutku mengaga. Aku sangat terkejut dengan deklarasinya. Ini gila,
sangat gila! Tak pernah ku bayangkan Sasuke menyatakan cintanya
padaku.
Dalam
sekejap, aku merasa seperti Putri
Disney
dalam dongeng masa kecilku. Ini seperti mimpi dalam mimpi.
“iya,
aku mencintaimu, sangat!” Jawabku tanpa ragu sedikitpun.
Seperti itulah kisah
kami dimulai. Kami sering menghabiskan waktu bersama. Rasanya,
seperti akulah ratu di kehidupanya. Ku lewati hari-hariku dengan
senyum yang ku biarkan melayang di udara.
Keesokan harinya,
kusambut mentari yang mengintip dari celah jendela kamarku, bergegas,
ku tengok handphone
ku yang tergeletak lemas hampir koma, menunggu sms
dari Sasuke. Dan tak lama kemudian, bunyi ponsel yang ku nantikan pun
berdering. Tertulis nama pengirim Sasuke di ponselku.
“Hinata, nanti
malam temui aku di tepi danau”
Kubalas “Iya”
Tanpa ragu sedikitpun.
Sabtu malam, hari
merdeka bagi setiap pasangan untuk mengekspresikan ketulusan cinta
yang mereka miliki. Kami memutuskan untuk datang ke tempat saat
pertama kali Anton menyatakan cintanya padaku. Aku menunggunya di
kursi yang sama pula, sambil menikmati music
folk klasik
kesukaannya. Tak lama kemudian dia datang memanggil namaku dengan
lembut, sangat lembut. Seperti biasa, dengan mata yang hanya
melihatku, kulit seindah susu, dan aroma kasturi yang membuatku mabuk
kepayang. Tak henti-hentinya dia menembakkan senyuman yang membuatku
terbuai. Yaa, senyumnya seperti undangan untuk imajinasiku, untuk
terbang setinggi-tingginya dan berkembang seliar-liarnya. Cukup lama
kami berbincang. Bernostalgia tentang kisah kasih kami, sambil
memandang pesona indahnya dewi malam.
Belum ada tanggapan untuk "FanFic Sasuke Hinata"
Posting Komentar